1. Hemat penggunaan battery ponsel dengan mematikan fitur -fitur yang jarang kita gunakan.
Anda ingat bahwa battery ponsel anda punya umur berdasarkan life/charge cycle ? Nah, semakin boros anda menggunakan kapasitas battery anda, maka semakin sering anda harus mencharge ulang battery ponsel, itu artinya umur battery ponsel anda bakal cepat habis. Untuk menghindari hal itu, anda bisa menghemat battery ponsel dengan mematikan fitur – fitur yang tidak atau jarang anda gunakan.
Ada beberapa fitur boros energy yang biasanya kita temukan di ponsel – ponsel canggih/smartphone, yang terkadang kita sendiri tidak begitu sadar keberadaannya, namun tetap aktif meskipun kita tidak ingin menggunakannya. Apakah anda mengenal beberapa diantaranya ? Misalnya seperti; Bluetooth, Koneksi Wi fi, Koneksi 3G, screen saver, dsb.
2. Jangan biasakan menelepon sambil mencharge ponsel anda.
Ini juga termasuk kebiasan buruk beberapa pengguna ponsel (termasuk saya). Selain tidak baik untuk kesehatan (karena saat pengecharge-an tingkat radiasi dan panasnya menjadi bertambah) menelepon sambil mencharge ponsel juga akan tetap menyedot sumber daya, sehingga secara tak disadari, itu akan memperlama proses pengisian ulang, yang artinya kinerja battery bakal lebih berat.
3. Biasakan untuk mematikan ponsel atau setidaknya mematikan fitur getar saat anda sedang mencharge.
Mematikan ponsel saat proses charge adalah tindakan bijaksana, tujuannya adalah supaya proses charge berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan, sehingga prosesnya pun bisa berjalan dengan lebih cepat dan tidak membebani battery yang sedang dicharge.
Namun bila ingin tetap menyalakan ponsel, usahakan untuk mematikan fitur getar ponsel. Fitur getar adalah salah satu fitur yang bisa memboroskan battery ponsel dan serupa dengan apa yang telah saya ungkapkan pada tip no.2 diatas, bahwa segala sesuatu yang bisa membebani proses charging ponsel anda adalah tidak baik.
4. Jangan sering – sering mengoverchage battery.
Ini juga salah satu kebiasaan buruk lainnya yang sering kita praktekkan. Terkadang kita malas atau lupa untuk segera menghentikan proses charging, meskipun sebenarnya battery handphone kita sudah penuh. Yang paling parah, kita biasanya suka melakukan proses charge saat hendak tidur. Proses charge normal untuk battery modern biasanya sekitar 2-4 jam, bila kita membiarkannya semalaman dalam kondisi charge (anggap kita tidur sekitar 6 jam), maka battery akan mengalami overcharge selama 2 – 3 jam, dan itu bukanlah hal yang baik. Overcharging battery adalah salah satu pembunuh tersembunyi yang dapat mempercepat kematian umur battery.
5. Kenali jenis battery yang anda gunakan.
Dengan mengenal jenis battery yang anda gunakan, akan membantu anda untuk mengetahui jenis perawatan seperti apa yang paling tepat untuk jenis battery tersebut.
Sampai saat ini, setidaknya ada 4 generasi battery yang umum digunakan ponsel.
Generasi pertama ponsel biasanya menggunakan jenis battery Nickel cadnium (Ni-Cad), jenis battery ini kurang efisien dan agak boros, harus dicharge dalam keadaan kosong dan memiliki memory effect (suatu keadaan yang menyebabkan battery melakukan kesalahan perhitungan kapasitasnya sendiri). Perawatannya sederhana, dalam mencharge, anda harus memastikan bahwa battery dalam keadaan yang benar – benar kosong. Bila masih terisi maka battery akan mengalami memory effect.
Kemudian muncul battery jenis Nickel Hydrade (NimH) yang merupakan pengembangan dari Ni-Cad. Lebih tidak terpengaruh oleh memory effect (meskipun masih ada), proses charge – discharge (pengosongan lalu diisi penuh kembali) masih harus dilakukan tapi boleh dilakukan setiap 20 kali siklus charging.
Lalu muncul generasi Lithium -ion (Li-ion). Battery jenis ini lebih efektif dalam penggunaan sumber daya (lebih irit), mampu menampung kapasitas yang lebih besar dengan ukuran fisik yang lebih ringkas, dan tidak memiliki kelemahan memory effect.
Nah, untuk perawatan battery jenis li-ion ini, salah satunya harus rajin melakukan proses kalibrasi battery. Gadget Lovers mungkin gak begitu kenal dengan proses kalibrasi (saya akan membahasnya dalam kesempatan berikutnya). Proses kalibrasi diperlukan oleh jenis battery Li-ion ini untuk dapat menentukan dengan tepat berapa kapasitas battery yang sebenarnya.
O ya, battery Li-ion memiliki life/charge cycle sekitar 300 siklus dan
setelah jumblah siklus tersebut terlewati, battery jenis ini akan terus berkurang daya tahannya.
setelah jumblah siklus tersebut terlewati, battery jenis ini akan terus berkurang daya tahannya.
Generasi terbaru dari teknologi battery adalah Lithium Polymer (Li-po), meskipun bukan teknologi yang baru muncul, karena teknologi ini sudah ada sejak sekitar tahun 70-an, namun penyempurnaan teknologinya baru terjadi akhir – akhir ini. Harganya yang masih agak mahal merupakan salah satu kelemahan dari battery jenis ini, namun harga tersebut masih sebanding dengan keunggulan yang dimilikinya.
Battery jenis Li-po ini lebih efektif dalam penggunaan sumber dayanya, memiliki life/charge cycle yang lebih panjang (hampir 1000 kali), dapat dibentuk sesuai selera oleh pembuatnya, beratnya yang lebih ringan dan memiliki keunggulan yang juga dimiliki oleh battery jenis Li-ion. Untuk merawat jenis battery Li-po, kurang lebih hampir sama dengan Li-ion.
Bagaimana caranya anda mengetahui jenis battery yang digunakan oleh ponsel anda ? Mudah, tinggal dilihat aja di casing battery-nya.
6. jangan sering – sering menaruh ponsel anda di tempat yang suhunya extrim.
Suhu udara yang ekstrim adalah musuh utama setiap komponen gadget/perangkat elektronik. Baik panas atau dingin yang berlebihan bisa merusak komponen tersebut, termasuk juga battery handphone.
7. Gunakan charger original.
Logikanya sederhana, charger original sudah didesign dengan tegangan arus yang sesuai untuk mencharge battery ponsel tersebut. Sering pinjam charger atau menggunakan charger yang tidak sesuai bisa mempengaruhi asupan daya ke battery dan dalam jangka panjang bisa merusaknya. Bila anda terpaksa menggunaka charger yang bukan muhrimnya, coba dicek apakah tegangan arus charger dengan tegangan yang dibutuhkan oleh ponsel sesuai atau setidaknya tidak terlalu tekor. Untuk melakukan hal tersebut memang memerlukan sedikit pengetahuan tentang arus daya listrik.
8. Jangan sering – sering menjatuhkan handphone anda.
Mungkin hanya orang yang kurang waras atau duitnya banyak yang suka menjatuhkan HP sendiri dengan sengaja. Lain soal kalo jatuhnya secara tidak sengaja, tapi ini kejadian yang paling sering kita alami, bukan ? Selain mempengaruhi komponen yang lain, saat jatuh battery bisa saja mengalami korsleting, dan bila kondisinya parah, battery bisa saja langsung mati total.
9. Usahakan jangan terlalu sering menggunakan charger mobil untuk mengisi ulang battery.
Seperti yang sudah saya terangkan sebelumnya, arus daya yang tidak stabil dalam proses charge bisa merusak battery dalam jangka panjang. Arus daya yang dihasilkan oleh mobil lewat lubang cigarete lighter sangatlah tidak stabil, terutama saat mobil sedang berjalan.
10. Bersih itu pangkal sehat.
Ternyata bukan cuma tubuh saja yang harus dijaga kebersihannya, menjaga kebersihan ponsel, terutama di daerah konektor (logam penghubung) battery dengan ponsel, Harus rajin dilakukan.
Mencegah selalu lebih baik daripada memperbaiki. Dengan tips diatas saya berharap anda ente bisa memperpanjang umur battery HP anda. Selain itu anda bisa menghemat pengeluaran untuk membeli baterry baru, anda juga bisa berpartisipasi dalam menjaga lingkungan, atau setidaknya anda tidak akan merepotkan teman atau saudara anda karena sering pinjam HP soalnya battery HP anda lagi habis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar